Blog, Sastra dan Jingga Senja
Ciamis, Pertengahan Maret 2017
Secangkir kopi sudah habis, senja tersenyum dengan gemerlap jingga di langit, suara-suara seranggga malam mulai terdengar. Hari ini semuanya berjalan seperti biasanya, dan tampaknya semua jadwal ini sudah diset auto pilot, kecuali beberapa kejadian naas yang diakibatkan keteledoran saya sendiri.
Sudah lama rasanya saya tidak mengisi konten-konten sastra yang menjadi sumber trafik bagi blog ini. Beberapa postingan tembus halaman pertama mesin pencari Google dengan keyword yang sama sekali tak saya bayangkan bisa terwujud. Beberapa contoh adalah postingan Macam-Macam Citraan Atau Imaji pada Puisi yang menempati angka pertama postingan terbanyak dibaca di blog ini (untuk listnya bisa anda lihat di sidebar post populer). Saya pada awalnya tidak menyangka postingan-postingan saya akan masuk ke halaman pertama google, makanya saya pada awalnya ogah-ogahan ngurusnya. Maka dengan masuknya beberapa artikel blog ini ke mesin pencari saya semakin giat untuk mencari referensi materi.
Beberapa kali saya membuat blog, tentunya blog gado-gado. Malah, pada awal saya mulai ngeblog, saya masih ingat pertama kali ngeblog di MyWapBlog.com, platform blog ponsel karya Arvind Gupta (semoga Tuhan membalas kebaikanmu, Pak Arvind). Arvind Gupta, seorang pendiri situs blogging ponsel asal India ini memang seorang yang benar-benar ttahu keinginan para blogger, beliau menambahkan beberapa subdomain berciri Indonesia dan hasilnya, platform blogging karya beliau yang kini telah ditutup itu menjadi popular di Indonesia melebihi negaranya sendiri.
Blog pertama saya diisi dengan tips trik bermain game java (dan memang waktu itu saya ngeblog menggunakan hp Samsung Genoa), kemudian ada tulisan-tulisan singkat yang memang saya kira dahulu blog itu sama dengan media sosial. Wah, ini nulisnya mesti singkat, wah ini harus gaul, keren, dan lain-lain. Namun semuanya berubah dengan bantuan waktu. Perlahan, sedikit demi sedikit beberapa orang mulai menyambangi blog saya, kalau tidak salah ada mas Lutfi yang memberikan tutorial mengedit foto dengan aplikasi Java di blognya. Kemudian ada B0mbang Jr, mas Bombang ini sering sekali mengunjungi blog saya ketika saya menerbitkan cerbung, bias disebut pembaca setia juga kok, hehee. Next, saya mengenal seorang remaja keturunan China yang sering berbagi puisi di blognya (mohon maaf lupa namanya), dia adalah seseorang yang menginspirasi saya untuk menulis cerbung. Masih dengan blogger perempuan, ada mbak Aulia yang mengisi blognya dengan fanfic-fanfic korea.
Ada juga Hairul Lana, kawan lama yang kini menghilang entah kemana, beliau seseorang yang membimbing saya dalam aktivitas blogging terutama masalah SEO. Kemudian ada mas Adam, Dulih, dan Wildan yang menjadi kawan-kawan geng di grup facebook MyWapBlog Lovers Indonesia, dulu kami sering membuat grup penuh oleh postingan-postingan debat, mulai dari debat SEO hingga debat tentang domain blog. Dengan awal sebagai seorang blogger, saya akhirnya mencoba bermain PPC / Paid Per Click lokal dengan bayaran pulsa. Saya cukup lama menggeluti bisnis PPC hingga akhirnya saya menemukan sebuah bisnis yang skalanya lebih tinggi dari PPC, yakni berbisnis domain TLD (Top Level Domain). Bisnis ini saya bangun dengan nama Plung! Sebuah nama yang saya dapatkan dari seorang guru bahasa Indonesia.
Awalnya saya menjual sendiri domain-domain itu hingga pada suatu saat dua orang datang ‘menghadap’ ingin menjadi reseller/agen domain. Kemudian dengan penuh semangat, saya akhirnya membagi tugas kepada dua orang agen tersebut untuk nyepam di grup-grup facebook yang berbau-bau blogging. Bisnis domain ini menghasilkan pendapatan yang agak mendingan dibandingkan dengan PPC, namun akhirnya di tahun 2016 saya meninggalkan bisnis itu.
Setelah mengenal para kawan-kawan Mwb, akhirnya saya tak sengaja masuk ke sebuah grup bernama Wapka Lovers Indonesia. Di sini saya kenal dengan beberapa master wap music yang berpenghasilan jutaan rupiah per bulannya mulai dari Aziz Malik, Huri Anata hingga mas Alfian. Akhirnya saya membuat sebuah wap berisi musik dan video. Awalnya sedikit ragu karena saya tidak mempunyai keterampilan di bidang pembuatan CSS untuk wap tersebut, namun beberapa orang seperti juragan Iqbal Fauzi membantu saya dengan memberikan beberapa contoh template untuk wap. Dari sini saya mulai mengimport musik dari beberapa situs ke situs saya. Namun, hasilnya nihil karena setiap saya membuka wap, visitor online hanya saya seorang.
Kemudian, karena bosan dengan import -> promote -> optimasi, saya mulai menjalankan bisnis import lagu ke wapka dengan bayaran yang lebih murah dari jasa-jasa import lainnya. Kalau tidak salah untuk 100 lagu saya memberikan harga 5000 rupiah dan 250 lagu saya memberikan 10.000 rupiah (ini kalau nggak salah yaa). Bisnis ini kemudian membuat saya sedikit terkenal walaupun nama saya di facebook disamarkan sehingga identitas asli saya jarang ada yang kenal. Dari bisnis import ini saya mendapatkan sedikit keraguan ketika pada suatu hari pemerintah mulai memblokir situs-situs lagu bajakan, mulai dari sini saya paham akan hukum di Indonesia. Saya nggak punya koneksi dengan orang hukum, jadi daripada masuk bui mending taati peraturan yang ada. Nah, sejak saat itulah saya berhenti menjadi pengimport sekaligus menjual wap saya yang berisi file 3gb lebih.
Kemudian setelah berakhhirnya era wapka di kehidupan saya, saya menemukan sebuah bisnis alternatif, yakni PTC atau Paid to Click. Dengan mengklik iklan, maka saya bisa mendapatkan komisi berupa USD. Di masa itu akhirnya saya mengenal juga HYIP, dengan berinvestasi maka saya bisa mendapatkan uang dengan jumlah yang sekian persen lebih besar dari dana awal. Dan dari sini pula saya mulai mengenal bitcoin, sebuah mata uang digital yang harganya mencapai 8 juta rupiah per keeping bitcoin ini. Bukan main, bisnis ini diminati oleh hampir seluruh kawan-kawan di beberapa grup blogger.
Sampai hari itu saya mempunyai sebuah blog dengan domain www.azisatria.com yang kini telah hilang bersamaan dengan ditutupnya mywapblog. Di blog itulah saya menuliskan berbagai hal. Tak main-main, jumlah kategori di blog itu mencapai 72 kategori dengan jumlah postingan lebih dari 1400 pos. Mulai dari puisi dan karya sastra hingga download komik barat dan sinopsis film. Di blog itulah saya menerbitkan beberapa cerita bersambung dengan judul Executor, Black Hack Squad (judulnya ngilu, mungkin dulu saya memang nggak punya selera dengan judul yang bagus), dan satu lagi cerita dari Eureka Universe (sebuah dunia yang saya ciptakan untuk tokoh-tokoh superhero).
Mungkin beberapa orang akan terheran-heran dengan cerita-cerita yang saya terbitkan kala itu. Misalnya saja, di kisah Eureka, saya mencampurkan antara elemen komik barat (Marvel, DC, Dark Horse) dengan manga Jepang ditambah dengan sentuhan ala cerita silat. Seorang tokoh bernama Badjingan yang merupakan seorang manusia kloning memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengacaukan gravitasi. Di sini, terlihat jika cerita saya terinspirasi dari komik-komik seperti X Men atau Avengers. Kemudian, tokoh bernama Badjingan ini merupakan anggota dari komplotan pemberontak bernama Rebel, di geng ini saya menggambarkan seorang preman bernama samaran Lucifer yang bisa berubah menjadi sosok iblis menakutkan tatkala kekuatannya dikeluarkan secara penuh. Di sini saya memasukkan unsur fantasi yang saya dapatkan dari manga-manga jepang seperti Naruto, Samurai X, atau Academia no Hero.
Beberapa tokoh lain saya sebutkan dalam nama bak cerita-cerita silat Koo Ping Ho atau Bastian Tito. Seperti Malaikat Genit Berkipas Sakti atau Pendekar Tangan Baja. Walaupun cerita-cerita saya tidak memiliki ending yang klimaks dan cenderung menggantung / terkesan dipaksakan tetapi secara keseluruhan saya puas dengan apa yang saya ingin sampaikan. Toh, yang perlu diperhatikan adalah amanat dari cerita itu sendiri.
Beberapa nama saya ambil dari mitologi-mitologi. Seperti Ahool (Rebel) dalam mitologi Indonesia Timur atau Four Horsemen dalam mitologi Kristen (Black Hack Squad), bahkan saya menambahkan Phoenix sebagai judul dari seri Rebel kedua. Rise of the Phoenix.
Beberapa karya sastra di blog lama sudah saya backup sehingga bisa dibaca-baca kembali, beberapa lagi entah kemana. Cerita-cerita pun masih ada. Rupanya saya hanya menerbitkan beberapa cerpen saja. Pertama adalah Mopoek or Walk in The Darkness, kisah tentang kiamat yang menelan hampir seluruh permukaan bumi, bagaimana sebuah apocalypse menghancurkan jiwa-jiwa manusia. Kedua, ada sebuah cerita lagi tentang tema yang sama yakni Gelap. Yang ketiga, sebuah cerita tentang bencana kebakaran hutan yang diakibatkan ulah manusia sendiri. Jika ada waktu saya akan mengunggahnya ke blog ini.
Kalau urusan puisi, sudah banyak sekali puisi-puisi yang saya terbitkan dalam antologi saya sendiri hehee.. Kastil Sakit Jiwa dan Rebel. Kastil Sakit Jiwa merupakan kumpulan puisi-puisi lama saya yang dibuat ketika pikiran sedang depresi, stress, atau pusing, kisahnya seperti judul, tentang jiwa-jiwa yang hancur. Kedua adalah Rebel, berisi puisi-puisi kritik sosial. Kalau yang kedua ini saya mendapatkan kecaman dari beberapa pihak yang merasa ketenangannya terusik oleh barisan kata-kata. Entahlah.
Dan di sinilah, di Venusastra, saya berharap semuanya akan berawal. Semuanya akan lahir kembali, kemudian berakhir di sini pula. Walaupun tulisan ini dibuat waktu saya masih labil, saya hanya bisa berharap suatu saat nanti, bersama dengan cucu-cucu dan anak-anak saya membuka-buka blog ini, menggali kembali kenangan lama. Mungkin suatu hari nanti saya akan merindukan semua ini, merindukan aktivitas blogging, merindukan adu mulut dengan metafora yang seolah tak ditujukan kepada lawan debat, atau juga merindukan keadaan sosial hari ini.
Hari ini, esok, dan nanti akan menjadi sebuah kisah tersendiri. Sebuah kisah dimana seseorang memulai hidupnya, memulai membuka matanya, membuka pikirannya, dan kemudian membuka hatinya sendiri untuk dunia yang semakin ramai. Suatu saat nanti saya berharap akan menjadi seseorang yang bijaksana atau sebagai seorang pengamat kebudayaan. Sastra berada di ujung tanduk, yang masuk ke universitas sastra hanya ingin mengejar gelar sarjana. Bukankah sesuatu haruslah diamalkan agar bisa disebut sebagai ilmu yang baik?
Suatu hari nanti, saya berharap jutaan website dan blog sastra bermekaran, muncul ke atas. Suatu hari nanti, saya berharap semua manusia bisa sadar apa itu sastra. Suatu hari nanti sastra akan mendominasi topik pembicaraan. Dimana-mana orang akan membahas sastra, tak ada tempat untuk fitnah, hoax, atau penghasutan. Harapan, kutukan sekaligus doa ini akan terbang ke langit biru di atas Ciamis, kemudian menyebar, menyebar, dan terus memecah diri seperti amoeba ke seluruh penjuru dunia. Semoga.
“Langitku biru seperti dahulu
Tuk menggapai mimpi baru
Jangan mundur teruslah maju"
Ciamis.

Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai sastra Jepang. Sastra Jepang merupakan salah satu prodi yang diminati oleh mahasiswa Indonesia. Saya memiliki beberapa pembahasan sastra yang bisa anda kunjungi di www.lepsab.gunadarma.ac.id
BalasHapus