Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh Puisi Rakyat
Venusastra.com - Mungkin sebagian dari pengunjung belum mengetahui tentang Puisi Rakyat, baik itu pengertiannya, jenis, atau ciri-cirinya. Nah, pada kesempatan kali ini saya membagikan artikel tentang Puisi Rakyat.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda yang membutuhkan, baik itu untuk tugas sekolah atau untuk menambah pengetahuan semata. Selamat membaca!
Apa Itu Puisi Rakyat?
Berikut Pengertiannya
Puisi rakyat merupakan jenis sastra lama yang terikat oleh berbagai aturan penulisan. Puisi rakyat dapat disebut dengan puisi lama.
Puisi rakyat dapat berbentuk ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional, kategori : paparikan dan wawangsalan. Selanjutnya paparikan dibagi menjadi dua : rarakitan cerita rakyat, dan kepercayaan rakyat yang berupa mantra. Puisi rakyat berisi nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Termasuk puisi rakyat adalah puisi lama yang berisi pesan-pesan dan nilai- nilai warisan leluhur bangsa Indonesia.
Apa Ciri-Ciri Puisi Rakyat?
Ciri puisi rakyat / Puisi Lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Penyampaiannya lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Aturan - Aturan yang ada Pada Puisi Rakyat
Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
Jenis-Jenis Puisi Rakyat / Puisi Lama
a. Mantra
Mantra merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. (ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib).
CIRI - CIRI MANTRA:
a. Mengandung rima dan irama.
b. Mengandung kekuatan gaib.
b. Mengandung kekuatan gaib.
Contoh Mantra
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Contoh :
Sebelum berbicara pikir dahulu.Agar tak melukai hati temanmu.
Sebelum berbicara pikir dahulu.Agar tak melukai hati temanmu.
3. Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI – CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
4.Pantun
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh :
Kalau ada jarum patah Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukan ke dalam hati
Contoh 2:
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
CIRI - CIRI KARMINA :
1. Terdiri dari 2 baris 1 bait
2. Bersajak a - a
3. Baris 1 sampiran, baris 2 isi
4. Umumnya berisi sindiran
2. Bersajak a - a
3. Baris 1 sampiran, baris 2 isi
4. Umumnya berisi sindiran
Contoh:
Sudah gaharu cendana pula (a)
Sudah tahu bertanya pula (a)
Sudah tahu bertanya pula (a)
Terima kasih banyak untuk situs-situs berikut yang saya jadikan referensi artikel ini :
Apa gak lengkap bocah
BalasHapus