Review Komik : Deadpool vs Old Man Logan



Deadpool vs Old Man Logan. Dari judulnya saja kita bisa menebak kegilaan-kegilaan apa yang akan disajikan antara dua pembunuh brutal ini. Old Man Logan sendiri bagi yang mengikuti seri komiknya dikatakan berada di wasteland dan berjuang sekuat tenaganya untuk melawan para villain yang mendominasi. Sedangkan kejadian dimana Deadpool bisa bertemu dengan Logan tua ini karena mempunyai tujuan yang sama, yakni menyelamatkan seorang gadis remaja dari tangan segerombolan penjahat yang hendak menjadikan si gadis sebagai senjata percobaan mereka.

Spoiler alert!



Di buku pertamanya, kita langsung dihadapkan pada kejadian dimana Wade Wilson a.k.a Deadpool sedang saling kejar dengan Logan. Ketika mereka saling kejar itulah mobil dan pesawat tiba-tiba jatuh dari langit dan menimpa mereka berdua secara terus menerus. Lantas pekerjaan siapakah yang melempar mobil dan pesawat ke arah mereka? Tentu saja bukan Magneto.

Cerita diarahkan dua hari sebelumnya, di sebuah kereta, dimana Deadpool sedang membaca koran, tiba-tiba seorang nenek yang duduk di sebelahnya menyaksikan anak-anak berandalan dan berkata “Aku akan memberi uang untuk siapa saja yang mau memberi mereka pelajaran”

Dan tentu saja, Deadpool dengan bersemangat deal dengan sang nenek untuk menghajar anak-anak berandalan itu. Tentu bukan perkara sulit bagi seorang Deadpool menumbangkan pemuda-pemuda itu. Naasnya, saat ia keluar dari kereta, seseorang yang kemudian ia ketahui sebagai Logan tua menubruknya sehingga Deadpool kehilangan uang bayarannya dari si nenek. 

Dengan bernafsu, Deadpool mengejar Logan penuh dendam. Kemudian mereka bertarung di sebuah taman, yang tentu saja menimbulkan kepanikan bagi siapa saja yang melihat dua orang manusia dengan healing factor saling sayat saling gebuk tanpa harus takut berdarah-darah. Disinilah mereka menemukan seorang gadis kecil yang kemudian akan membawa mereka ke dalam petualangan bersama-sama. 

Tanpa mereka ketahui, gadis ini ternyata incaran sekelompok orang bersenjata dari GenForm Manufaktur. Jadi begitu mereka berdua sedang berusaha mengejar si gadis untuk memberikan pertolongan, pasukan khusus datang dari helikopter dan mulai menembaki mereka berdua.

Petualangan kemudian dilanjutkan dengan penuh aksi dan komedi. Saya sendiri seorang penikmat komik-komik Marvel, jadi melihat kekonyolan-kekonyolan Deadpool berduet dengan Logan yang marah-marah dan galau karena ia datang dari dunia dimana bumi berada di bawah ancaman kejahatan bukan sesuatu yang aneh lagi. 

Kelebihan dan kekurangan


Tentu saja, seri komik ini mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh komik-komik lain, diantaranya adalah kekonyolan-kekonyolan khas Deadpool yang dipadukan dengan rasa ‘dingin’ dari Logan yang membunuh tanpa banyak bicara.



Tentu menjadi sesuatu yang lucu, melihat Deadpool bicara panjang lebar dengan kekonyolannya hingga memancing amarah Logan yang memang ngambekan sejak awal hingga menimbulkan perkelahian yang penuh darah dan potongan tubuh. Hal-hal kecil menjadi besar tatkala Deadpool berada disana.

Keduanya sama-sama mempunyai healing factor, dan ketika diduetkan maupun diduelkan, tentu saja mustahil untuk mati dengan mudah. Bahkan beberapa kali Logan memotong tangan deadpool dan sebaliknya, tapi karena toh mereka punya healing factor, jadi sia-sia saja karena semua luka akan tertutup kembali.

Kisah ini seperti hanya guyonan yang sengaja diciptakan oleh penulisnya, Declan Shalvey. Guyonan yang diperuntukkan bagi fans-fans marvel, karena memang cerita seperti ini tidak bisa dibawa serius. Tapi entah, apakah cerita ini akan mempunyai efek terhadap event-event di masa mendatang atau akan mempunyai lanjutan cerita dengan Deadpool vs Old Man Logan sebagai batu pijakan, mengingat di akhir cerita, Logan berbicara dengan si gadis, Maddie.



Goresan gambar setiap halamannya terlihat cukup baik, namun di beberapa bagian dibiarkan dengan arsiran kasar sehingga mengingatkan kita pada karya-karya lama Marvel. Untuk art dari komik ini sendiri tentunya merupakan hak masing-masing pembaca untuk menilai karena toh mempunyai selera yang berbeda. Walau saya sendiri kurang menyukainya.

Sedangkan untuk alur cerita, bisa dibilang sesuatu yang tidak aneh lagi, menyelamatkan seorang anak, terperangkap di penjara kemudian keluar dengan cara menghabisi seluruh penjaga. Walau memang komik ini saya sendiri sadari bukan untuk serius, bisa dibilang hanya proyek Marvel kecil-kecilan untuk mewarnai industri mereka dengan guyonan-guyonan kurang sehat.

Jika bicara Deadpool tentu tak jauh dari tangan yang dipotong kemudian tumbuh dalam sekejap, darah yang muncrat kemana-mana, atau potongan tubuh yang tercecer di jalanan. Gore dalam komik ini yang menjadikannya tidak untuk anak-anak, disamping karena Deadpool sendiri mempunyai guyonan-guyonan vulgar yang tidak cocok untuk mereka yang belum melewati masa puber.


Sepanjang seri, pasti ada pertarungan antara Deadpool dengan Logan karena beda pendapat atau karena hal kecil yang harusnya tak perlu. Ini yang menjadi kelemahan dari seri ini, karena kebanyakan hanya mengandalkan pertarungan, darah, dan desing peluru tanpa alur cerita yang kuat dan terstruktur. 

Tentunya jika kita meninjau dari sisi Logan, debutnya di komik ini sesuatu yang berbeda dari biasanya, karena tidak lagi berada dalam tema yang serba gelap dan mencekam 

Kesimpulannya, komik ini merupakan seri yang perlu ada di dalam rak koleksi para marvel addict atau deadpool addict. Tapi di sisi lain bagi yang tidak suka dengan crossover guyon seperti ini tidak perlu untuk susah-susah membelinya, karena dengan cerita yang simpel dan tampaknya tidak berpengaruh terhadap dunia Marvel secara primer. 

5/10



The image is Marvel property, shown only for review purposes.

Komentar

Postingan Populer