Review Komik : Doctor Strange and the Sorcerers Supreme Volume 1


review doctor strange indonesia


Doctor Strange and the Sorcerers Supreme adalah komik terbitan Marvel yang-tentu saja-menampilkan beragam aksi sihir dari Stephen Strange, si dokter yang juga menjadi seorang pawang supranatural. Seperti yang kita ketahui, setiap liku perjalanan Doctor Strange selalu dipenuhi monster-monster bermata satu, penyihir-penyihir dengan tongkat sakti, atau bertarung dalam berbagai dimensi. Dalam komik ini pun, seperti biasa penuh dengan monster dan sihir disana-sini.

Dalam volume 1, atau issue 1-6 menampilkan petualangan menakjubkan Doctor Strange bersama kawan-kawan penyandang gelar ‘sorcerers supreme’-nya menyelamatkan dunia karena sesosok mahluk kuno terlepas dari segelnya dan berusaha untuk mengobrak-abrik realitas, atau bisa dibilang hendak mengacaukan antar dimensi. The Forgotten, mahluk yang membuat para sorcerers supreme ini berkumpul rupanya tidak sendirian, karena semakin jauh para hero sihir kita berpetualang, mahluk-mahluk aneh bermunculan.

Di seri ini muncul Ancient One yang masih muda, yang mana dia akan menjadi guru dari Doctor Strange di masa depan. Jadi, mau tak mau Strange juga harus melindungi Ancient One muda yang egois, lugu dan kadang berlaku tanpa pikir panjang. Tidak hanya Ancient One, di seri ini muncul tokoh-tokoh sihir seperti Wiccan, Demon Rider, Mindful One, Nina, dan Sir Isaac Newton!

Sayangnya, dalam petualangan mereka, mereka harus merelakan Merlin, penjaga gerbang dimana The Forgotten ditahan—sekaligus yang mengumpulkan para Sorcerers—mati di tangan The Forgotten. Setelah Merlin meninggal, para sorcerers harus menghadapi masa-masa sulit karena mereka harus merencanakan strategi dan di sisi lain perlu secara tanggap langsung menyerbu The Forgotten.

Spoiler Alert

Dalam seri ini, setiap issue/chapternya masing-masing membahas masa lalu/flashback ke dalam kejadian-kejadian lama setiap Sorcerers Supreme. Seperti di issue 2, menelusuri masa lalu Wiccan dan issue 3 kembali mengenang masa lalu Kushala atau Demon Rider, issue 4 juga mengetahui masa lalu Nina. 



Sayangnya, ketika mereka sedang bertempur dengan The Forgotten, Merlin jatuh ke tangan The Forgotten dan meninggal sehingga Sorcerers Supreme begitu lemah dan tak berdaya. Oleh karena itu mereka berusaha untuk pergi terlebih dahulu untuk menyusun kekuatan dan bersiap kembali beraksi. Dalam issue 5 juga ditampilkan Dr Doom!

Dalam issue 6, kejadian semakin mencekam setelah mereka semua harus berurusan dengan monster-monster berkepala dua, bermata satu, atau monster dengan tentakel yang menutupi langit karena mereka dibuang ke dimensi lain/dimensi gelap.

Di halaman akhir, ditampilkan sosok Spider-Man dan para avengers, akankah Spider-Man ikut membantu mereka dalam volume 2 ? atau nasibnya sama akan tergeletak di tanah bersama Avengers lain?



Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihannya, komik ini memiliki alur yang bagus, setiap issue menampilkan sedikitnya goresan peristiwa dari masa lalu yang bisa menuntun kita dalam memahami para tokohnya. Seperti bagaimana Kushala lahir dalam kegelapan, mempelajari sihir dan trik hingga dibantu oleh Merlin. Ceritanya sendiri mengalir walau di beberapa kejadian terasa sedikit dipaksakan, seperti bagaimana mereka harus segera pergi menghindar dari The Forgotten dengan segera, kesannya kurang elegan, bagaimana para superhero yang sedang bertarung langsung berteleportasi dan ‘flup’ langsung berada di sisi pantai.




Walau plotnya sendiri secara umum memang seperti halnya komik-komik lain, yakni sesosok monster terlepas, penjaganya mati di tangan si monster, kemudian para superhero datang untuk menyelamatkan bumi dengan cara berusaha membunuh atau mengunci kembali si monster. Tapi kelebihannya ada dalam setiap dialog, dialognya cerdas namun mengalir. Bahkan jika dibandingkan dengan seri Doctor Strange lain, seri ini mempunyai kelebihan dimana balon dialognya terisi penuh oleh kata-kata. Walau bagi sebagian orang membosankan untuk membaca dialog-dialognya.

Kelemahannya, menurut saya terletak pada gaya art Javier Rodriguez yang sering tidak konsisten, dengan pewarnaan dari Jordie dan Alvaro Lopez. Tentunya sayang sekali ketika kita sedang asik menikmati halaman demi halaman berisi para penyihir saling meluncurkan sihirnya, tapi di halaman berikutnya kita mendapati mereka dengan tubuh tidak proporsional dan kurang mendetail.

Walau begitu, penggambaran ruang dimensi yang serba aneh, paradox dan penuh warna ditampilkan dengan sangat baik, bagaimana satu halaman penuh oleh ruangan dimensi-gelap dengan monster-monster aneh dan beringas.  Sedangkan layout beberapa halamannya bisa dibilang menjadi kelebihan serta kekurangannya, karena bagi sebagian orang terasa membingungkan dan sebagian menganggap inovatif.

Antara percakapan dengan pertarungannya saya rasa cukup seimbang, tidak seperti seri marvel seperti Deadpool vs Old-Man Logan yang lebih banyak pertarungan dalam setiap halamannya. Untuk seri komik ini, bisa dibilang sebagai suatu yang cukup menyenangkan, dengan lembar demi lembar warna-warni dimensi-alternatif yang menenggelamkan pembaca dalam suasana trippy.




Bisa dibilang, endingnya juga menawarkan sesuatu yang berbeda, cerdas dan sedikit membingungkan bagi yang hanya membaca selewat-dualewat saja. Untuk ending seri ini, mungkin menjadi salah satu pancingan pembaca untuk meneruskan membaca ke volume 2. Selain itu, pembaca juga masih menyimpan beberapa pertanyaan tentunya di benak yang diharapkan akan dijawab dalam volume 2.



Untuk seri ini saya cukup menikmatinya, sensasi membacanya seperti komik-komik lampau yang sering saya jumpai di halaman koran, atau dalam beberapa komik lawas.


7/10






The image is Marvel property, shown only for review purposes.

Anda bisa menelusuri post ini dengan kata kunci : review komik doctor strange bahasa indonesia. cerita doctor strange,

Komentar

Postingan Populer