Review Komik : Ms. Marvel Volume 1 - Not Normal
Ms. Marvel Volume 1 : No Normal tampaknya menjadi salah satu
komik dengan art yang unik dan menarik yang pernah saya baca. Berkisah tentang
Kamala Khan, seorang gadis 16 tahun yang mengalami mutasi(?) menjadi Inhuman
setelah terpapar kabut Terrigen. Bagian menariknya, kisah Kamala ini dibalut
dengan kondisi keluarga yang over-protektif dan mementingkan agama, keluguan
Kamala serta hal-hal menarik yang bisa ia temukan di kotanya, Jersey.
Volume 1 dari Ms. Marvel ini berisi 5 issue yang
menceritakan bagaimana kisah Kamala bisa berubah menjadi Ms. Marvel serta awal
petualangan kecilnya untuk menghadapi ilmuwan jahat yang menculik anak-anak
untuk dijadikan sumber energi. Komik ini bisa dibilang mempunyai alur cerita
yang terstruktur namun sedikit lambat, dengan balon-balon dialog yang terisi
penuh oleh kalimat-kalimat panjang.
Komik ini juga berisi agama, dalam beberapa bagian terdapat
kutipan-kutipan keagamaan dan juga mengikutsertakan kegiatan keagamaan Muslim
di dalamnya. Bagi sebagian orang, ini menjadi salah satu hal menarik, tapi bagi
saya cenderung menjadi kurang etis, walau sebenarnya sah-sah saja memasukkan
unsur agama ke dalam komik. Tampaknya ini menjadi strategi Marvel untuk
menggaet pasar minoritas, dimana mereka mengharapkan akan lebih banyak menjangkau
pembaca lagi.
Spoiler Alert!
Kamala Khan seorang gadis puber yang tentu saja, seperti kebanyakan dari kita sedang asyik-asyiknya ingin menyelami kehidupan remaja, seperti hangout bersama teman-temannya ke pusat kota, pergi bersama laki-laki, atau pergi ke perkemahan untuk berpesta. Sayangnya, Kamala ada dalam keluarga yang super protektif terhadap anaknya. Ibunya gampang nangis jika melihat Kamala berbuat aneh-aneh, kakaknya yang sangat agamis, dan bapaknya yang sedikit 'waras'.
Suatu hari, Kamala memberanikan diri untuk kabur lewat jendela dan pergi ke pesta outdoor, sayangnya, tatkala ia pulang, kabut Terrigen datang dan membuatnya pingsan. Kabut terrigen, seperti yang kita ketahui akan bereaksi dan membuat seseorang yang mempunyai DNA Inhuman menjadi mempunyai kekuatan super.
Begitu juga dengan Kamala, setelah ia terbangun dari mimpinya bertemu Avengers, ia lantas berubah menjadi Ms. Marvel! Tentu aksi pertamanya untuk menyelamatkan temannya tidak sepenuhnya berhasil karena ia belum bisa mengontrol kemampuannya untuk berubah menjadi besar.
Hari ke hari berlalu, hingga suatu saat Kamala ketahuan sebagai seorang superhero oleh temannya, Bruno. Disinilah petualangan Kamala ditemani oleh Bruno, mulai dari merancang kostumnya sendiri (yang mana kita lihat berbeda dengan kostum Ms. Marvel lama) hingga menyelamatkan saudara Bruno dari tangan peneliti jahat.
Akhirnya petualangan pertama Kamala akan berhadapan dengan musuh pertamanya juga : Thomas Edison si peneliti jahat berkepala burung!
Kelebihan dan Kekurangan
Jika membicarakan kelebihan, tentunya yang akan diapresiasi adalah inovasi Marvel untuk meregenerasi superhero lawas dengan remaja, baru, dan ditambah dengan guyonan-guyonan khas remaja. Ini begitu saya rasakan ketika membaca komik ini, sangat berbeda jika kita membandingkan membaca komik-komik Marvel lainnya, kalaupun ada humor, tentunya humor-humor garing khas bapak-bapak Amerika. Sedangkan dalam Ms. Marvel, Kamala dengan tingkahnya yang lugu, penuh rasa penasaran dan kadang labil.
Selain itu, art desainnya bagus, rasanya cocok untuk komik seperti Ms. Marvel. Art serupa saya temukan dalam komik Old Man Logan #13, namun tetap saja, tidak cocok untuk Logan, tetapi menawan untuk komik seperti Ms. Marvel. Desain yang khas namun detail tentu saja menambah kenyamanan dalam membaca halaman demi halamannya.
Marvel yang berinovasi memasukkan unsur agama ke dalam komik juga bisa disebut sebagai bentuk dukungan terhadap minoritas, selain memang karena teknik pemasaran. Ada banyak sekali amanat yang bisa diambil dari komik ini, menurut saya cukup baik karena tentunya menyasar pembaca muda, yang mana menambahkan nasihat-nasihat dibalik hiburannya sangat membantu.
Sayangnya, komik ini mempunyai kelemahan dimana ceritanya terasa seperti kekanak-kanakan dan yah-tak seperti komik lain yang mempunyai tema yang berat. Tapi jika komik ini memang menarget pembaca muda, tentu saja sesuai. Hanya saja, bagi pembaca dewasa yang terbiasa membaca komik-komik dengan tema berat, komik ini terlalu ringan dan bahkan plotnya sangat simpel.
Ringannya plot juga berdampak pada dialog-dialog dalam komik, banyak sekali dialog basa-basi yang sedikit membosankan. Ini bagaimana cara penulis memenuhi kebutuhan dialog dengan alur cerita yang simpel.
Overall, komik ini layak baca bagi anda yang baru mengikuti Marvel atau penasaran dengan teen-heroes.
8.5/10
Nice art
Komentar
Posting Komentar