Bolong - Joko Pinurbo | Puisi


puisi joko pinurbo

Bahkan celana memilih nasibnya sendiri:
ia pergi ke pasar loak justru ketika aku sedang giat
belajar bugil dan mandi.
“Selamat tinggal pantat. Selamat tinggal jagoan kecil
yang tampak pemalu tapi hebat.”

Entah berapa pantat telah ia tumpangi,
berapa kenangan telah ia singgahi,
sampai suatu hari aku menemukannya kembali
di sebuah kota, di sebuah kuburan.
“Pulang dan pakailah celana kesayanganmu ini,”
kata perempuan tua penjaga makam.

Sampai di rumah, kupakai kembali si celana hilang itu
dan aku terheran: “Kok celanaku makin kedodoran!”
Aku termenung melihat seorang bocah
di dalam cermin sedang sibuk mencoba celana
yang sudah bolong di bagian tengahnya.

(2002)



Salah satu puisi pilihan karya sastrawan Indonesia yang melegenda karena kesederhanaannya, yakni Joko Pinurbo. Biografi mengenai beliau, bisa anda simak di halaman berikut ini
Sama dengan postingan lain, tujuan dipublikasikannya postingan ini tidak berarti menaruh rasa tidak hormat kepada pengarang, tetapi dengan tujuan menggali kembali tulisan-tulisan sastra lampau agar bisa dibaca oleh anak cucu kita yang mulai pandai berinternet. Lagipula, dengan tingkat literasi terendah, diharapkan ada putra-putri bangsa yang tak sengaja kesasar kesini kemudian membaca salah satu masterpiece-nya sastra Indonesia.
Begitulah, dengan niatan mengudarakan sastra Indonesia ke angkasa internet, saya menggali tulisan-tulisan lama, berharap bisa mengobati dahaga bagi mereka yang menyukai sastra diluar sana. Salam literasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis dan Pembahasan Puisi Sajak Matahari karya W.S Rendra

Macam-Macam, Jenis dan Contoh Cara Penggambaran Tokoh dalam Cerita

Jagat Alit - Godi Suwarna