Puisi Joko Pinurbo - Kamus Kecil

Sajak Kamus Kecil

karya 

Joko Pinurbo


Saya dibesarkan oleh bahasa Indonesia yang pintar dan lucu
Walau kadang rumit dan membingungkan
Ia mengajari saya cara mengarang ilmu
Sehingga saya tahu
Bahwa sumber segala kisah adalah kasih
Bahwa ingin berawal dari angan
Bahwa ibu tak pernah kehilangan iba
Bahwa segala yang baik akan berbiak
Bahwa orang ramah tidak mudah marah
Bahwa untuk menjadi gagah kau harus menjadi gigih
Bahwa seorang bintang harus tahan banting
Bahwa orang lebih takut kepada hantu ketimbang kepada Tuhan
Bahwa pemurung tidak pernah merasa gembira
Sedangkan pemulung tidak pelnah merasa gembila
Bahwa orang putus asa suka memanggil asu
Bahwa lidah memang pandai berdalih
Bahwa kelewat paham bisa berakibat hampa
Bahwa amin yang terbuat dari iman menjadikan kau merasa aman

Bahasa Indonesiaku yang gundah
Membawaku ke sebuah paragraf yang merindukan bau tubuhmu
Malam merangkai kita menjadi kalimat majemuk yang hangat
Dimana kau induk kalimat dan aku anak kalimat

Ketika induk kalimat bilang pulang
Anak kalimat paham
Bahwa pulang adalah masuk ke dalam palung
Ruang penuh raung
Segala kenang tertidur di dalam kening

Ketika akhirnya matamu mati
Kita sudah menjadi kalimat tunggal
Yang ingin tinggal
Dan berharap tak ada yang bakal tanggal


Joko Pinurbo (lahir di Pelabuhan RatuSukabumiJawa Barat11 Mei 1962; umur 55 tahun) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Karya-karya puisinya merupakan perpaduan antara naratif, ironi refleksi diri, dan kadang mengandung unsur "kenakalan".Tahun 2005, dia menerima anugerah dari Khatulistiwa Literary Awards kategori puisi melalui bukunya, Kekasihku. Ia lulus dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Sanata DharmaYogyakarta. Joko Pinurbo pernah menjadi redaktur BasisGatra, dan Sadhar terbitan IKIP Sanata Dharma, juga mengajar di almamaternya, dan terakhir bekerja di PT Grasindo cabang Yogyakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis dan Pembahasan Puisi Sajak Matahari karya W.S Rendra

Jagat Alit - Godi Suwarna

Seseorang yang Mati Tadi Pagi - Agus Noor