Basa-Basi #55 : Baik

Saya percaya bahwa manusia harus berbuat baik di dunia—apapun alasannya, entah itu karena memang ingin berbuat baik dari lubuk hatinya atau dengan iming-iming pahala, surga, dan semacamnya. Hanya saja, dalam beberapa kesempatan saya menyadari bahwa hal-hal sederhana semacam ini terlalu ‘di-bakukan’ dan diatur dalam aturan-aturan formal yang sifatnya semi-mengikat. Etika deontologis ( Deontological Ethics ) yang digagas oleh Immanuel Kant agaknya lumayan bagus untuk mendeskripsikan keresahan saya saat ini. Kant, sang filsuf asal Jerman itu mengatakan kurang-lebihnya bahwa penting untuk melakukan kebajikan bukan karena ‘aturan’ atau ‘apa kata masyarakat’. Hal ini tidak akan menjerumuskan manusia masuk ke dalam jurang. Melainkan sebaliknya—manusia akan rasional dalam melakukan segala sesuatu. Tidak tergantung pada pandangan masyarakat, tidak dibayang-bayangi oleh aturan semu yang ‘menekan’ manusia untuk berbuat baik. Menurut Kant, sebuah ‘tindakan baik’ yang ‘murni’ berasal dari...